Ini adalah peringatan bagi semua pemegang rekening bank. Meskipun Anda tidak melakukan kesalahan, rekening bank terblokir karena judi. Belum lagi harus berurusan dengan polisi. Pokoknya menyebalkan banget.
Ini adalah peringatan bagi semua pemegang rekening bank. Bahkan jika Anda tidak melakukan kesalahan, rekening bank Anda tiba-tiba diblokir. Belum lagi harus berurusan dengan polisi. Pokoknya menyebalkan banget. Kisah berikut benar-benar terjadi, bukan rekayasa atau penipuan.
Panas terasa saat kami tiba di tempat parkir Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin lalu. Mobil harus diputar sekitar 20 menit dengan harapan mendapat tempat parkir yang kosong. Syukurlah, ada satu mobil yang meninggalkan tempat parkir, tempat parkir yang aman! Saat itu saya menemani seorang saudara yang ingin melaporkan rekening bank terblokir.
Ini terjadi seperti ini. Pada akhir Desember 2018, kakak saya berinisial CNS mendapat ‘pekerjaan’ sebagai penerjemah dari sebuah perusahaan. Imbalannya Rp 2,5 juta untuk satu pekerjaan. Pada awal Januari 2019, CNS mendapat pemberitahuan adanya uang di rekeningnya sebesar Rp 2,5 juta. Klop, kita sudah selesai.
Selama Januari hingga Juli 2019, tidak terjadi apa-apa. CNS juga tidak mengganggu akunnya. Catatan, akun tersebut hanya digunakan sebagai pemungut gaji selama bekerja sebelum memutuskan menjadikannya sebagai ibu rumah tangga.
Baru pada awal Agustus 2019 dia memeriksa akunnya. Itu hanya karena dia ingin mentransfer sejumlah uang kepada temannya. CNS kaget, kenapa ATM tidak bisa digunakan? Transaksi keluar alias transfer tidak memungkinkan, Anda hanya dapat memeriksa saldo Anda.
Tanpa pikir panjang, CNS pun menghubungi customer service bank tersebut, BCA. Oleh BCA, CNS kemudian mendapat informasi bahwa rekening bank terblokir sementara. Hanya dapat memeriksa saldo, menerima transfer, tetapi tidak dapat melakukan transfer. Bagaimana itu bisa terjadi? Ternyata akun CNS diblokir karena dicurigai menerima aliran uang judi online. Blokade dilakukan pada 19 Agustus 2019.
Jelas CNS tidak menerimanya. Karena dia merasa belum pernah melakukan transaksi judi online. Oleh BCA, CNS kemudian diminta mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengetahui lebih lanjut. Dalam laporan ke polisi ini, semuanya telah terungkap. Sebanyak Rp 2,5 juta yang diterima pada awal Januari 2019 ditransfer dari rekening pribadi. Bukan akun perusahaan yang menyediakan pekerjaan terjemahan.
Sayangnya, pengirim uang Rp 2,5 juta yang menurut polisi berinisial YK itu terlibat judi online. Alhasil, akun tersebut menerima transfer dari akun tersebut atas nama YK saat diperiksa polisi. Atas pemeriksaan tersebut, Polda Metro Jaya kemudian mengirimkan permintaan untuk memblokir sementara akun CNS ke BCA.
Baca juga: Gandrung Judi, Beberapa Warga Di Minahasa Selatan Tertangkap
Buat Surat Pernyataan
Yakin bahwa dirinya tidak terlibat dalam transaksi perjudian online dan sama sekali tidak mengenal YK, polisi kemudian meminta CNS untuk menulis pernyataan. Isinya, CNS tidak mengakui YK dan tidak pernah terlibat dalam perjudian online. Surat pernyataan ditandatangani di atas materai senilai Rp. 6.000, disertai bukti copy buku tabungan dan rekening giro CNS.
Lalu kapan blok akun dibuka? Menurut polisi, tidak ada batasan waktu. Ini karena banyak sekali kasus serupa sehingga Anda harus menunggu dengan sabar. Polisi secara kolektif akan meminta untuk membuka blokir rekening dari bank. Ini berarti menunggu pemegang akun lain mengalami nasib serupa. Jadi, kapan bisa diblokir? Itu sebelumnya, tidak ada jawaban pasti.
Rekening Bank Terblokir: Mudah terjebak di Era Belanja Online
Jika Anda mengetahui dari kasus ini, maka dapat disimpulkan bahwa fenomena transaksi belanja online yang terjadi belakangan ini menjadi sangat rentan. Artinya rekening kami bisa saja diblokir oleh bank sewaktu-waktu karena partner bisnis kami terlibat dalam perjudian online. Masalahnya, siapa yang tahu jika mitra bisnis kita pernah atau sedang berjudi online?
Misalnya, orang A telah atau sedang berjudi online dan menggunakan salah satu rekening banknya untuk pembayaran atau pengiriman hadiah perjudian. Kemudian pada saat yang sama, Orang A juga membeli barang dari toko online milik B. Kemudian Orang A mentransfer pembayaran barang tersebut melalui rekening “judi online” ke rekening milik Orang B. Transaksi tersebut selesai.
Tanpa mengetahui apa pun tentang latar belakang Orang A, kemungkinan besar rekening bank B diblokir oleh bank atas permintaan polisi. Jadi B harusnya kesulitan berurusan dengan polisi hanya karena A.
Lantas, bagaimana cara kita mengetahui orang A terlibat dalam perjudian online atau tidak? Di dalamnya ada masalah. Oleh karena itu, Anda hanya perlu berhati-hati saat melakukan transaksi online.
Apalagi merujuk pada kasus CNS, rekening bank terblokir tanpa pemberitahuan sebelumnya oleh polisi atau pihak bank, seperti melalui telepon atau email. Surat pemberitahuan pemblokir akun akan dikirim oleh bank setelah rekening nasabah diblokir.
Dari kasus di atas, dapat dipelajari bahwa anda sebaiknya berhati-hati menggunakan kartu ATM anda kegiatan transaksi. Jika pun anda bermain judi online, sangat disarankan untuk anda bermain di situs PKV games terpercaya seperti OLXTOTO yang menjaga kerahasian informasi pribadi anda, termasuk informasi rekening anda.